Febi menatapnya lekat-lekat dan mendesah. "Lu pengin gue ikut berantem?" tanyanya sambil mengingat gigi Ai yang tanggal.
Lola tersenyum miring dan mengatupkan giginya. "Kagak perlu. Gue yang beresin dia sendiri," jawabnya.
Febi mengangguk lega dan kembali menatap ke depan. Dia merasa Rano akan mengalahkan Lola dengan kemenangan mutlak.
Mereka tetap diam satu sama lain dan mengamati sampai hampir tiba giliran Rano yang tegak di belakang embernya. Lola berdiri dan Febi mengikutinya, lalu mereka berjalan menuju antrean. Seorang anak lelaki sebelum Rano menggeser jerigennya ke bawah keran dan menunggu air mengalir ke dalam jerigen sampai nyaris terisi penuh.
BERSAMBUNG
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H