Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Begal Rimba Tulang Bawang (Bab 19)

15 September 2022   08:23 Diperbarui: 15 September 2022   08:38 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

"Aku sedang menimbang-nimbang, apakah sebaiknya aku mencabut kerisku dan mencungkil matamu yang genit," katanya dengan kesal.

"Kamu sangat cantik," kata Janar mendadak.

Mata Keti terbelalak kaget, rahangnya menganga saat kepalanya menoleh perlahan ke arah Janar. "Apa?"

Janar menyeringai dan menertawakan ketidaknyamanannya. Wajah Keti memerah dan dia menggelengkan kepalanya, "Hentikan! Apa pun yang kamu pikir tentangku, hentikan!"

"Apa yang harus dihentikan? Aku tidak melakukan apa-apa, Aku hanya mengutarakan apa yang ada dalam pikiranku sejujurnya."

"Janar, lihat. Apa pun yang kamu pikirkan apa yang sedang terjadi di sini," katanya sambil memutar-mutar tangannya, "atau apa pun yang Anda pikir akan terjadi, hilangkan pikiran itu dan konsentrasilah pada tugas ke depan. Karena tidak ada apa pun di antara kita dan tidak akan pernah ada apa pun di antara kita. Kita hanya dua orang dengan tujuan yang sama, dan ketika tujuan itu telah tercapai, kami akan berpisah."

BERSAMBUNG

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun