Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Karena Cinta

4 September 2022   17:17 Diperbarui: 4 September 2022   17:19 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Handuk."

"Aku akan mengambilnya."

Di lemari, kamu meraba-raba ke puncak susunan kain yang rapi, melewati seprai untuk para tamu ke handuk usang di bagian bawah dan mengeluarkan yang kuning pudar.

Tanganmu gemetar saat membelitkannya di bahunya. Ingin merapikannya, tapi tidak perlu. Tangan menguatkan hatimu.

Jam adalah satu-satunya suara di ruangan itu selama beberapa menit saat kamu mengelus bahunya. Akhirnya, mereda  dan napasnya berkurang memburu.

Saat kamu merasakan otot-ototnya melunak, kamu menyentuh kepalanya, tetapi lehernya menegang lagi. Maka kamu menggeser satu tangan ke depan dan membiarkannya menempel di pipinya. Kulitnya dingin dan lembap dan tiba-tiba kamu kembali berusia dua belas tahun lagi, bersembunyi di gudang.

Tanganmu menutup mulutnya untuk menghentikan cekikikannya saat sepupu kalian yang lebih tua mencarimu.

Setetes air mata mengalir di pipimu. Hidungmu berisi cairan, tetapi tanganmu tak bergerak.

"Aku siap," bisiknya. Maka kamu menyalakan alat cukur. Suara isak tangismu teredam suara motor clippers, dan kamu mulai mencukur kepalanya.

Bandung, 4 September 2022

Sumber ilustrasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun