Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kerajaan Semut

3 September 2022   18:00 Diperbarui: 3 September 2022   18:12 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mereka masih melakukannya, bukan?

Cahaya disaring menjadi sepia saat tubuh-tubuh melesat turun mengikuti arus angin. Rerumputan berkilauan karena gerakan.

Itu bisa membawanya pergi. Berapa lama mereka akan melanjutkan dan pada akhirnya bagaimana berita akan ditransmisikan bahwa tidak ada lagi alasan untuk terus maju?

Tentu saja, selalu ada masalah korespondensi. Dia menganggap itu tidak wajar, lebih merupakan kejadian kebetulan. Teori gelombang, misalnya. Dia berbalik. Atau harmonika?

Dia ingin membuat lelucon, tetapi menarik kembali melihat matanya mulai berair. Pada titik tertentu mereka berhenti berkomunikasi. Dan hal lain yang ingin dia ketahui.

Mereka membawanya sepotong demi sepotong. Kemudian muncul beberapa minggu kemudian. Putih dan lembut. Turbulensi bergolak di hatinya. Sebagai seorang anak dia dikatakan kurang sehat. Tapi itu di bab selanjutnya.

Semuanya kini terasa longgar di dada. Sebuah semenanjung direklamasi. Saat itulah dia tahu dia tidak bisa menjalankan misinya.

Duduk, dia berbalik menghadap ke arahnya.

Bandung, 3 September 2022

Sumber ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun