Mereka masih melakukannya, bukan?
Cahaya disaring menjadi sepia saat tubuh-tubuh melesat turun mengikuti arus angin. Rerumputan berkilauan karena gerakan.
Itu bisa membawanya pergi. Berapa lama mereka akan melanjutkan dan pada akhirnya bagaimana berita akan ditransmisikan bahwa tidak ada lagi alasan untuk terus maju?
Tentu saja, selalu ada masalah korespondensi. Dia menganggap itu tidak wajar, lebih merupakan kejadian kebetulan. Teori gelombang, misalnya. Dia berbalik. Atau harmonika?
Dia ingin membuat lelucon, tetapi menarik kembali melihat matanya mulai berair. Pada titik tertentu mereka berhenti berkomunikasi. Dan hal lain yang ingin dia ketahui.
Mereka membawanya sepotong demi sepotong. Kemudian muncul beberapa minggu kemudian. Putih dan lembut. Turbulensi bergolak di hatinya. Sebagai seorang anak dia dikatakan kurang sehat. Tapi itu di bab selanjutnya.
Semuanya kini terasa longgar di dada. Sebuah semenanjung direklamasi. Saat itulah dia tahu dia tidak bisa menjalankan misinya.
Duduk, dia berbalik menghadap ke arahnya.
Bandung, 3 September 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H