Dia mulai mendengkur pelan, suara berirama yang naik dan turun dalam intensitas yang teratur. Aku merasa nyaman. Musik lembut di TV berganti ke lagu lain.
Di luar, di malam hari, kota masih ada dan neraka terbuka masih menungguku besok pagi. Tapi, untuk saat ini, aku damai di rumah dengan sahabatku yang pendiam. Dan, ketika mulai tertidur, aku menyadari bahwa bibirku tersenyum.
Bandung, 3 September 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!