Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kemarahan Burung

1 September 2022   21:48 Diperbarui: 1 September 2022   22:12 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kaca beruap oleh napas dan sidik jari anak-anak TK. Trotoar perlahan memutih karena kotoran. Setiap kelompok saling menatap, menunggu, melihat antek-antek neraka yang tidak tahu apa-apa. Matahari bersinar.

Waktu berjalan dengan sangat lambat.

Kemudian pintu tempat anak-anak TK masuk terbuka, dan keluarlah salah satu guru TK. Tubuhnya tinggi dan rambutnya abu-abu dan mengenakan jaket bertudung. Dia memakai riasan mata. Burung-burung berbalik sebagai satu kesatuan menghadapinya.

Wanita itu berjalan sendirian ke arah burung-burung itu. Burung-burung tidak bubar, tidak menyebar. Mereka berdiri, merasakan kekosongan jiwa wanita yang menyedot mereka. Ada sesuatu yang indah tentang kemanusiaan yang buruk ini. Sesuatu yang elegan. Burung-burung menjadi warga kerajaan yang penuh rasa ingin tahu.

Ketika dia mencapai barisan burung, sang guru melepas jaket bertudungnya dan melemparkannya ke trotoar di belakangnya. Anak-anak TK, yang tidak diperhatikan siapa pun, tersentak. Sang guru mengenakan bra dan celana dalam, jatuh tertelungkup ke dalam kelompok burung, membuka setiap pori-porinya untuk menerima paruh mereka.

Bandung 1 September 2022

Sumber ilustrasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun