Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pripyat

30 Agustus 2022   07:22 Diperbarui: 30 Agustus 2022   07:23 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kamu mendengarnya. Kami mendengar rasa sakit, terbakar radiasi, tahun-tahun penderitaan. Kami datang untuk membantumu, untuk memberi tahu bahwa kamu telah bebas."

Tampaknya seluruh kelompok berbicara sebagai satu kesatuan.

"Ini adalah rumahku," katanya.

"Ini bukan rumah yang cocok sekarang. Kamu harus melepaskan diri darinya."

"Aku tidak bisa."

"Mungkin tidak sekarang, tapi kamu akan melakukannya."

Dan, jauh di lubuk hati, petugas pemadam kebakaran tahu bahwa mereka benar. Ada tempat yang lebih baik.

"Maukah kalian menungguku sampai aku siap?"

"Ya, kami akan melakukannya. Kami mengerti."

Dan mereka melakukannya. Dan tidak ada orang yang hidup yang pernah menyadarinya, kecuali beberapa di kota Hiroshima dan Nagasaki, yang merasakan angin sepoi-sepoi ketika hantu-hantu yang berkumpul di kota mereka bergegas ke Ukraina untuk membantu satu jiwa yang tersesat.

Bandung, 30 Agustus 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun