Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kelam

27 Agustus 2022   23:00 Diperbarui: 27 Agustus 2022   23:17 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
photoshoproadmap.com

duduk diam dalam bayang
sembunyi dari dunia
dihantui kegelapan di benaknya

pucat dan tak berdaya
bagai protagonis wanita dalam film noir
rapuh retak

seekor kucing hitam
berkelok-kelok
di mata kaki yang bersilang
ngeongnya ditelan kosong malam

botol tegak di atas meja
gelas sumbing pendamping
cairan kuning tinggal segaris

fajar menyingsing tak kasat mata
dia menatap jauh depan
tak merasakan hangatnya sinar surya

bayangan sekilas mendekat
bagai mantel melawan gempuran hari
memalingkan wajah dari mentari

dia pemeran utama wanita
dalam lakon kelamnya sendiri
mainkan peran dan suarakan dialog
tragedi elegan dengan keanggunan

ending penutup
menghilang ke latar belakang
saat kegelapan menyusut
kredit penutup bergulir turun

Bandung, 27 Agustus 2022

Sumber ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun