Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dhia

27 Agustus 2022   16:30 Diperbarui: 27 Agustus 2022   16:33 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fajar semesta datang, Dhia terbangun oleh gemuruh suara guntur, bergulir jauh, memudar menuju bayang-bayang pegunungan. Gemerisik kehilangan di bawah kulit. Pertemuan ular yang bersembunyi di bawah tanah dan selimut menunggu cahaya.

Fajar samudra datang, kegelapan mundur menjauhi cahaya gelenyar di cakrawala. Awan berpisah menyapu bulan yang memudar dan bintang pagi.

Dhia menjuntaikan kakinya, melingkarkan jari-jari kakinya yang seperti monyet yang kesemutan membelit sabuk dan menyerap energinya. Aliran listrik statis membakar seperti sekering yang menyala di pembuluh darahnya, menyalakan neuronnya, memberi kekuatan pada sinapsisnya dan memicu jantungnya yang lesu sehingga dia percaya, suatu hari dia akan merasakannya lagi. Hidup lagi. Dicintai lagi.

Di puncak fajar bumi, ketika panas mengukus uap basah dari jalan-jalan yang gelap dan memenuhi udara dengan buah ara, seruni, dan melati wangi. Burung hantu terbang untuk berburu sarapan bagi anaknya.

Capung merah menari di udara basah berembun.

Sudah saatnya arwah Dhia kembali ke tubuhnya.

Bandung, 27 2022

Sumber ilustrasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun