Dion duduk di sofa menonton berita dan merenungkan pesta ulang tahunnya tahun ini. Dia akan berusia delapan puluh delapan tahun dan dia bertanya-tanya bagaimana anggota keluarganya akan menempatkan lilin di kuenya. Dia kemudian mulai merenungkan semua kegilaan yang dia lihat selama hampir sembilan dekade terakhir.
Dia kembali ke dunia nyata ketika sebuah buletin berita muncul di layar yang menyatakan:
"Meskipun Ukraina memberi perlawanan, Rusia terus menggempur tanpa henti. Menurut informasi orang dalam yang baru saja diverifikasi, Rusia telah meningkatkan serangan mereka dengan serangan kimia dan nuklir habis-habisan di Ukraina. Orang Rusia menamakannya GNEV DYAVOLA atau 'Murka Iblis'.
Laporan intelijen menunjukkan bahwa serangan besar-besaran akan dimulai besok sekitar pukul 11:00. Serangan yang benar-benar akan melenyapkan Ukraina dan akan membutuhkan beberapa dekade, jika bukan berabad-abad, untuk membangun kembali negara itu."
Tanpa sepengetahuan semua orang, termasuk para pemimpin Rusia, sebuah meteor seukuran stadion sepak bola meluncur melalui ruang angkasa langsung ke bumi dengan kecepatan perkiraan sebelas ribu kilometer per detik. Pada kecepatan itu benda angkasa tersebut akan menabrak permukaan planet Bumi sekitar pukul 11:00 waktu setempat besok.
Dion tertidur lelap dan tidak bangun sampai pukul 11:11. Pada saat itu breaking news televisi menyatakan:
"Sebuah meteor raksasa memasuki atmosfer dan tak lama kemudian melakukan kontak dengan Bumi, yang menyebabkan kehancuran massal di negara Rusia, menghabisi seluruh pimpinan militer dan semua pejabat pemerintah Rusia, termasuk Vladimir Putin sendiri."
Ada yang mengatakan itu adalah sebuah kebetulan, tetapi yang lain menyebutnya sebagai 'Murka Tuhan.'
Bandung, 11 Agustus 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H