Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Losmen Sayembara

8 Agustus 2022   13:14 Diperbarui: 13 Agustus 2022   01:04 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok tripadvisor.co.nz/Tavern U Krale Brabantskeho

Penginapan itu terletak di tepi hutan di satu sisi, samudra di sisi lain, pegunungan di sisi ketiga. Jalan yang membawamu ke sana, yang berakhir di pintunya, melewati---secara umum---pedesaan yang menyenangkan, lahan yang layak dihuni.

Ivan mengaduk sup kaldu ayam yang ada di hadapannya, sementara sendok yang tak terlihat mengaduk kaldu pikiran di antara telinganya.

Dia tidak sendirian di penginapan itu. Selain pekerja di sini, ada selusin pelancong lain. Semuanya menikmati malam terakhir di tempat tidur hangat, makanan hangat, percakapan hangat, sebelum memulai sayembara pilihan mereka.

Dia bertanya-tanya apakah ada orang lain yang mencari Telur Ajaib Phoenix, merasa emosinya terbagi antara perlunya berhati-hati terhadap pesaing dan kemungkinan mencari teman untuk perjalanan panjang yang menunggunya.

"Kau mau aku menghangatkannya untukmu?" tanya gadis pramusaji yang sedang mengelap meja di sampingnya. Dia tersipu oleh tawaran itu.

"Kaldu ayam," lanjut si gadis lebih jelas lagi.

"Oh.... tidak. Aku---" Dia berdehem. "Maaf. Ini adalah sayembara pertamaku."

"Oh, aku tidak menyangkanya sama sekali," balas si gadis.

Penginapan yang dikenal sebagai Losmen Sayembara ada di sini karena semua pencarian dimulai di sini, dan hanya mereka yang memulainya yang membutuhkan kehadiran tempat ini.

"Aku ... ehm ... ada saran untuk pemula?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun