Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Losmen Sayembara

8 Agustus 2022   13:14 Diperbarui: 13 Agustus 2022   01:04 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok tripadvisor.co.nz/Tavern U Krale Brabantskeho

"Mosok?" tanyanya. "Aku bukan orang yang menyarankan kau menghabiskan satu tahun atau lebih dari hidupmu berkeliaran di wilayah yang tidak ramah lingkungan mencari sesuatu yang dia tidak ingin menemukannya sendiri."

"Aku punya alasan sendiri untuk pergi...."

"Berbulan-bulan bepergian sendirian bukanlah cara untuk meningkatkan keterampilan sosial dan belajar bagaimana menyesuaikan diri, Pencari Telur."

Ivan tersipu pada keakuratan penilaian si gadis.

"Kau akan menjadi orang yang sama seperti sekarang ketika kau menemukannya, atau orang yang gila karena keterasingan."

"Memulai pencarian ini akan memberitahuku siapa aku."

"Itu sudah memberitahuku banyak tentang siapa dirimu," katanya.

Penghinaan itu mengeraskan hati Ivan dan pada gilirannya, membuat si gadis melunak.

"Begini. Petualangan setiap orang untuk menjadi pahlawan tidak ditentukan oleh orang itu, tetapi oleh siapa-siapa yang dia temui di sepanjang jalan." Lalu dia membungkuk lebih dekat. "Dan, Pencari Telur, begitu kau melangkah keluar dari pintu itu, kau tak bisa menentukan siapa orang-orang itu."

Si gadis menegakkan tubuhnya, mengangkat bahu. "Jika kau berhasil kembali, juru masak membutuhkan tukang cuci piring. Itu saja yang bisa aku katakan."

Gadis itu beralih untuk membersihkan meja-meja lain, tidak tergesa-gesa dan tampak nyaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun