Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menunggu yang Pasti

4 Agustus 2022   18:24 Diperbarui: 4 Agustus 2022   18:39 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hampir satu tahun berlalu sejak pagi itu, ketika kami mendengar suara ledakan di atas. Jauh, tapi tak diragukan lagi kebenarannya. Getaran mengguncang bumi saat senyum yang sama menyebar di wajah Himawal. 

Ketika kami menuju ke gudang senjata, aku memastikan untuk berada di belakangnya.

"Bagaimana kamu tahu mereka akan saling menyerang?" tanyaku, mencondongkan tubuh mendekat.

"Kita memprogram mereka untuk belajar," katanya. "Itu adalah bagian dari alasan mengapa mereka bisa mengalahkan kita dengan mudah."

Dia berbalik ke arahku dan menyodorkan senapan ke tanganku. Senyumnya yang sama kembali.

"Tapi mereka belajar segalanya dari kita."

Gelombang kejut lain mengguncang tempat perlindungan.

"Segalanya."

Bandung, 4 Agustus 2022

Sumber ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun