Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

D.I.H: 4. Sebatang Lilin Membakar Matahari

13 Juni 2022   18:30 Diperbarui: 13 Juni 2022   18:34 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

Ketika aku kembali dari apotek, dia sedang menulis catatan di selembar kertas putih kosong. Dan aku memikirkan tentang kisah-kisah bijak yang luar biasa yang kadang-kadang ia ceritakan: cerita yang diwarnai dengan gagasan tentang keberadaan sebagai sebuah film. Mungkin saat itulah aku mulai berpikir melalui lensa. Sore itu kami mendapat video tentang perkebunan mangga di Indramayu.

Kami mengabaikan tanggung jawab dan memutuskan untuk menonton film serial indie Sebatang Lilin Membakar Matahari. Sambil menonton, aku mengamati beberapa episode yang sungguh menyiksa: menyaksikan tokoh Bramantika Hanung terus menyindir anaknya yang berkebutuhan khusus sepanjang adegan berlangsung, diselingi pekerja perkebunan kolonial yang bekerja di bawah sinar matahari tengah hari mandi peluh. Close-up mangga dan dua manusia telanjang di sebuah gubuk reyot, bercinta di bawah atap daun kelapa yang bolong-bolong. Dua caping bambu tergeletak di lantai tanah saat tirai cahaya menerobos daun pohon mangga bergoyang tertiup angin. Dia mulai menangis.

Mencari makna yang tak ada, pikirku.

BERSAMBUNG

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun