Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Takut dan Serakah

20 Mei 2022   22:00 Diperbarui: 20 Mei 2022   22:06 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada saat kematiannya, keluarga belum melihat Wak Kendi selama beberapa bulan. Ketidakhadiran keluarga berarti tidak ada yang peduli, maka kami tidak diberitahu tentang kematiannya sampai kami melihat pengumuman di surat kabar atas permintaan seorang temannya. Elan, sebagai anaknya, selalu kesal ketika bapaknya datang terlambat, setelah berjanji untuk membawa dia bersaudara ke satu tempat atau yang lain. Tanti membenci semua argumen yang harus dia buat tentang mengapa dia membutuhkan uang. Sekarang kami semua menyadari Wak Kendi hanyalah seorang pria yang penakut.

Bahwa rasa takut menjadi sangat menyita mungkin di situ letak masalahnya. Bertahun-tahun setelah kematiannya, anak-anaknya masih berjuang untuk menyeimbangkan citra tentang dia sebagai orang yang membawa mereka piknik ke pantai dan ke restoran mewah, dengan citra orang yang begitu takut kehilangan uang yang dia habiskan bertahun-tahun untuk mencoba mengumpulkannya.

Sebagai orang dewasa, aku sering bertanya pada diri sendiri: bagaimana kita menyeimbangkan ketakutan yang dikembangkan dari pengalaman hidup kita dengan kehidupan yang kita bayangkan untuk diri kita sendiri dan orang-orang yang kita sayangi?

Bandung, 20 Mei 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun