Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jambangan Bunga Buatan Cina

5 April 2022   14:00 Diperbarui: 5 April 2022   14:05 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dia kembali ke baraknya untuk memberi tahu rekan-rekan prajuritnya.

Kini semua alien memiliki nama panggilan acak empat kata dan membawa apa pun yang mereka lihat pertama kali sebagai jimat keberuntungan. Mereka tidak benar-benar memahami nilai sentimental.

Aku telah melihat kaus kaki, tali rafia, kapur barus, kerikil, dan pada satu kesempatan, kue sagon.

Bahkan ketika aku mencoba menjelaskan kepadanya bahwa dia salah, dia tidak peduli. Dia mengatakan itu sangat membantu.

Jadi sekarang aku menerbangkan helikopter empat tempat duduk dengan temanku Jambangan Bunga Buatan Cina dan dua temannya, Kap Lampu dari Rotan dan Gembok Kecil Rantai Sepeda. Menggantung di leher Kap Lampu kaleng minuman soda gepeng dan Gembok Kecil membawa biji mangga di sakunya. Sendok sayur Jambangan Bunga ditekuk di pergelangan tangannya seperti gelang.

Aku harus mengakuinya bahwa ide itu berhasil. Mereka tidak salah paham sama sekali. Aku sekarang lebih menyukai mereka dan itu membantu kami menjadi tim. Aku akan berjuang sampai mati untuk melindungi mereka.

Aku juga tidak lagi membawa potret mantan lagi. Sebagai gantinya, aku mengantongi penjepit kertas. Itu adalah hal pertama yang aku lihat di meja di samping keranjang sampah ketika membuang potret mantan.

Rasanya jauh lebih baik.

Bandung, 5 April 2022

(Memperingati First Contact Day, 5 April 2063)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun