Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kontak Pertama

5 April 2022   06:00 Diperbarui: 5 April 2022   06:04 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
nationaldaycalendar.com

Ilmuwan kita mendedikasikan diri mereka lebih dari sebelumnya untuk mengatasi tantangan luar biasa yang kita hadapi saat ini. Setiap orang memainkan peran mereka untuk menjaga agar dunia tetap berjalan dengan lancar.

Namun jauh di lubuk hati, di suatu tempat yang kita pendam dan tutup rapat, ada rasa waswas yang mengganggu.

Bahwa kita tidak berusaha cukup keras, tidak memiliki cukup kesabaran. Bahwa lebih baik hidup dengan harapan yang mungkin tidak akan pernah terpenuhi daripada harus hilang selamanya.

Terkadang, ketika kita sendirian dan cahaya matahari yang meredup menerobos kaca jendela pada sudut tertentu, kita menjadi lelah. Dan untuk sesaat kita mengakui pada diri kita sendiri bahwa kita mungkin telah membuang kesempatan yang kita punya.

Bandung, 5 April 2022

(Memperingati First Contact Day, 5 April 2063)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun