Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kasus Sang Harimau (Bab 2)

30 Maret 2022   19:28 Diperbarui: 30 Maret 2022   19:32 790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

Dia berjalan keluar dari kantor dan aku tidak melihatnya lagi selama tiga hari. Sementara itu, bank mulai gelisah tentang kredit berjalan kami yang sekarang cukup tinggi, dan di atas itu dua kreditur terbesar kami mulai mendesak pembayaran.

Satu hal mengarah ke yang lain, dan pada akhir bulan kami menghadapi likuidasi. David Raja sama sekali tidak membantu ketika aku benar-benar membutuhkan pengetahuan finansialnya, apalagi koneksi. Dia menghilang selama beberapa  hari dan tidak memberikan penjelasan atas ketidakhadirannya. Aku menghabiskan banyak waktu mencoba menjelaskan masalah kepada kreditur, tetapi pemasok tidak akan menunggu, dan dua dari cek kami telah ditolak bank.

Sehari setelah likuidasi kami diumumkan, aku mendapat pesan dari David, yang ditulis di kertas setengah lembar. Bunyinya:

Tuan Handaka yang terhormat, Masalah kita sudah selesai. Temui aku di Marbella Anyer, besok malam. Akan menjelaskan semuanya.

Hormat, David Raja.

Aku keluar dari Jalan Tol Jakarta -- Merak di Gerbang Tol Cilegon Timur dan menuju barat daya. Cuaca berubah menjadi buruk, cocok dengan suasana hatiku.

BERSAMBUNG

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun