Tempuyung Inspirasi
Aku memperhatikannya setiap hari selama seminggu. Sebatang trmpuyung tumbuh melalui celah di trotoar. Keindahan tak tertandingi, bertahan melawan arus lalu lintas yang parah, uap aspal, udara yang tidak dapat dihirup karena polusi. Peluangnya mustahil.
Melihatnya tumbuh tegak di sana, aku menganggapnya sebagai contoh kepahlawanan: keberanian, pembangkangan, kekuatan, keberanian.
Aku ingin memberinya nama Gatotkaca, atau Srikandi. Dia menginspirasiku sebagai contoh panutan untuk mengisi celah-celah di trotoarku sendiri.
Tapi aku tidak bisa. Satu-satunya atribut untuk nyala api kecil ini yang masuk akal adalah kebahagiaan sederhana yang manis. Dan mungkin itu adalah pelajaran yang sempurna.
Bandung, 28 Maret 2022
Tik
Tik ...
Merosot dengan punggung menempel ke dinding, Kenz menatap kulit buku-buku jarinya yang terkelupas, lalu ke bercak darah di pintu.
Usahanya untuk mendobrak sia-sia, bunyi itu terus menghantam di otaknya.
Tik ...
Dua puluh detik dan semuanya akan berakhir. Hidupnya yang semestinya berlangsung lama padam karena dia berada di tempat yang salah pada waktu yang salah.
Tik...
Angka-angka yang berpendar terus mundur, membuat sarafnya gelisah karena deru mekanisme yang samar.
Kalau saja dia melakukan apa yang mereka minta. Kalau saja dia mendengarkan, jika saja...
Tik ... tiga ....
Tik ... dua ....
Tik ... satu ....
Bandung, 28 Maret 2022
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI