Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Si Jenggot

25 Maret 2022   15:15 Diperbarui: 25 Maret 2022   15:20 786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak jauh dari kerumunan itu berdiri dua anak kecil, sekitar lima atau enam tahun. Keduanya bertelanjang dada, hanya mengenakan celana dalam selutut. Salah satunya memgang bola yang agak kempes.

"Aku sedang duduk di dekat pintu," kata anak yang memegang bola. "Si Abang datang. Lalu si Jenggot, iya, si Jenggot, bilang. Si Jenggot bilang, 'Hai, Yakud Salaman!' Si Abang jawab, 'Hai juga, bro!' Terus si Abang nengok kirai kana myari siapa yang manggil, tapi enggak kelihatan ada orang kecuali si Jenggot. 'Ayolah, bro. Ini aku' kata si Jengot. Kemudian si Abang itu teriak, deh. Jatuh. Dan orang-orang datang dan bawa si Abang, katanya ke rumah sakit."

"Dan di mana si Jenggot?" seseorang bertanya.

"Di sana," jawabnya, menunjuk kambing jantan yang masih duduk di bawah pohon pepaya tanpa daun, menggerogoti sisa kain.

Bandung, 25 Maret 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun