Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menulis Cerita di Hari Dongeng Sedunia

20 Maret 2022   22:00 Diperbarui: 20 Maret 2022   22:10 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
internationalstoryteller.com

Proses penulisan saya sangat berbelit-belit karena saya punya banyak ide bagaimana membuat karya yang sedang saya kerjakan. Saya nyaris tidak pernah tahu harus lanjut ke mana setiap selesai menuliskan satu paragraf.

Saya terus bertanya pada diri sendiri tentang tokoh mana yang harus saya gunakan? Apakah cerita saya klise? Apakah tulisan ini bagus atau tulisan buruk? Apa yang memenuhi syarat sebagai tulisan yang baik atau tulisan yang buruk?

Ada banyak lagi pertanyaan saya dan mungkin tidak akan pernah mendapat jawaban yang memuaskan.

Tidak masalah apakah saya menulis ceritakilat, cerita pendek atau novel, prosesnya tidak pernah sempurna dan produk akhirnya tidak pernah sempurna.

Apa yang diperlukan untuk mulai menulis sebuah cerita?

Sebuah ide. Ide adalah platform dan struktur inti untuk menyusun sebuah cerita.

Ada beberapa cara agar ide-ide datang kepada saya dalam bertuk serpihan-serpihan. Beberapa berdasarkan dari pengalaman yang saya alami dalam hidup saya sendiri. Beberapa datang dari saya memikirkan sebuah situasi dan menempatkan tokoh-tokoh dalam situasi itu dan memikirkan bagaimana mereka akan bereaksi. Lalu apa yang bisa terjadi jika situasi mulai melahirkan lebih banyak konflik bagi sang tokoh? Apa yang akan terjadi kemudian?

Tapi, percaya atau tidak, cara terbaik bagi saya untuk mendapatkan ide adalah dengan berkhayal dan bermimpi.

Note penulis saya bisa dilihat sebagai Jurnal Impian. Jika saya masih dapat mengingat mimpi saya setelah bangun tidur, saya akan menuliskannya sebagai 'Ide Cerita'

Gambar-gambar tertentu hanya bisa saya dapatkan dari mimpi karena betapa unik dan surealisnya mimpi saya. Gambar tunggal itu kemudian dapat berubah menjadi keseluruhan cerita dan memberikan inspirasi untuk semua jenis kemungkinan sastra.

Bagian tersulit dari mentransfer ide ke tulisan adalah menghadapi layar kosong. Layar kosong tidak ada yang menarik untuk dilihat dan juga bisa membuat saya memiliki keyakinan jika ide saya bisa menjadi sebuah cerita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun