Ada seseorang yang menguntit daku.
Daku yakin dia berpikir daku tidak menyukainya. Tapi daku yang berpikir begitu. Dan bukan baru sekarang.
Sebagian besar waktu daku mencoba untuk menghindari dia. Namun, bahkan ketika daku mencoba melakukannya sebaik mungkin, akan ada saat daku lengah dan di sana, di sudut mata daku, daku menangkap dia menatap daku.
Daku selalu mencoba untuk berpaling, mengalihkan pandanganku. Mengambil rute lain.
Lari. Bersembunyi.
Entahlah, kurasa daku berharap jika daku berpura-pura tidak melihatnya, dia akan pergi begitu saja. Mengganggu orang lain.
Sungguh, daku lebih suka tidak melihatnya sama sekali.
Cermin adalah yang terburuk. Bahkan, baru tadi pagi ketika daku hendak pergi ke apotek, daku melihatnya sekilas ketika daku sedang mengatur kaca spion di mobil.
Dia pria yang lebih tua. Rambut menipis dan beruban. Aku bisa melihat dia membiarkan bulu-bulu di atas kepalanya tumbuh hanya sedikit, daku rasa untuk menutupi telinganya yang baplang. Dan sepertinya dia sering berjemur di bawah sinar matahari, mungkin berharap kalau kulitnya menjadi sedikit cokelat akan membantu menyembunyikan kerutannya.
Tidak berhasil, kata daku.