Dia cukup oke. Namun, kamu seharusnya mempertanyakan motif seorang pria yang mengeluarkannya pada kencan buta dan menunjukkannya kepadamu. Gadis dalam gambar dengan belahan dada nyaris tanpa busana.
"Ini waktu kami di Singapore, malam terbaik dalam hidupku," kata pria itu sambil membelai wajahnya yang cemberut.
Wajah itu menceritakan kisah lain. Pria itu menganggap dia adalah seorang foto model, tetapi mengakui yang dilakukan hanyalah menjadi model katalog lingerie.
Apa? Tidak ada pemotretan untuk mode busana selain pakaian dalam? kamu ingin bertanya, tetapi kamu tidak melakukannya. Kam mendapat kesan bahwa dia perlu mengatakannya. Seolah-olah itu seperti tumor yang menekan saraf optiknya dan begitu dia berkata, "Aku pernah berkencan dengan seorang model," entah bagaimana pria itu merasa lebih baik.
"Dia biasa berjalan telanjang. Pernah dia melompat dari tempat tidur dan membukakan pintu, dan yang datang adalah ibuku. Memalukan, ya?" dia menjelaskan sambil meringis.
Kamu memfokuskan pandanganmu pada seorang anak yang memasukkan kentang goreng ke mulutnya karena kamu yakin melihat mata pria itu berair.
"Riang memutuskanku sehari setelah foto ini diambil," rengeknya.
Baru kali ini ada seorang wanita yang namanya sesuai dengan fotonya, pikirmu. Kemudian seolah-olah dia teringat sesuatu yang mengingatkannya pada wanita yang menatapmu dari foto itu, karena dia mulai mengoceh lagi.
"Teman-temannya memanggilnya Riang, tapi dia memakai nama lain untuk kerja," jelasnya.
Kamu mencoba menutup celah dalam perbincangan itu, tetapi tidak berhasil. Pria itu melanjutkan selama lebih dari satu setengah jam tentang bagaimana dia memohon pada Riang untuk tidak meninggalkannya.