Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bayi Mengambang

7 Maret 2022   22:00 Diperbarui: 7 Maret 2022   22:03 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dari ketinggian di udara, kita melihat ke bawah
hamparan air biru tak berujung
menyebar ke cakrawala hampa
matahari bersinar
air berkilau gelombang tak berujung

kita terbang di atas ombak
perlahan tak tergesa-gesa
jauh di bawah tampak bayangan
yang dipancarkan di permukaan air gelisah

setelah beberapa saat
sosok putih tampak di kejauhan
mengambang di atas air

langkah terasa lebih cepat
membidik benda
turun menelusuri ombak yang bergegas di bawah
dalam semacam kabut biru dan putih

benda putih bertambah besar
ukurannya saat kita mendekat
menjulang di atas seperti gunung es berkilauan
atau takhta Tuhan

mengitari benda sedikit naik
melihat dari dekat
adalah bayi
---bayi telanjang dengan ukuran raksasa

mengambang di punggungnya
dan dengan gembira menendang-nendang
memercik dengan tangannya yang gemuk

Mengitari bayi itu perlahan,
terkadang datang begitu dekat
sehingga siku atau telinga atau kaki
menutupi penglihatan

kita melihat bahwa bayi itu
warna putih yang luar biasa bercahaya
seputih tuts piano
semacam ubin putih yang licin

melihat anak itu tumbuh dengan jelas
dalam semburan yang tersentak-sentak
mencelupkan dan mendorong sesekali
untuk menghindari salah satu dari lengan
terulur kepala melebar secara aneh

kita tak ingin terlempar dari udara
pertumbuhan tak mengganggu anakyang tersenyum
mengerucutkan bibir membujuk jari kaki jemari tangan
bersandar membasahi rambut ikal

mengirimkan semprotan air dingin
tinggi ke udara yang berkilauan
bayi itu bermain-main dengan gembira di air
seperti halnya anak-anak lainnya

kita perlahan-lahan berputar dan berputar
naik sedikit lebih tinggi di setiap putaran
saat kita bangkit bayi itu semakin kecil
menyusut seukuran rumah

mobil
selembar kertas
kartu nama
kancing

Bandung, 7 Maret 2022


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun