dari ketinggian di udara, kita melihat ke bawah
hamparan air biru tak berujung
menyebar ke cakrawala hampa
matahari bersinar
air berkilau gelombang tak berujung
kita terbang di atas ombak
perlahan tak tergesa-gesa
jauh di bawah tampak bayangan
yang dipancarkan di permukaan air gelisah
setelah beberapa saat
sosok putih tampak di kejauhan
mengambang di atas air
langkah terasa lebih cepat
membidik benda
turun menelusuri ombak yang bergegas di bawah
dalam semacam kabut biru dan putih
benda putih bertambah besar
ukurannya saat kita mendekat
menjulang di atas seperti gunung es berkilauan
atau takhta Tuhan
mengitari benda sedikit naik
melihat dari dekat
adalah bayi
---bayi telanjang dengan ukuran raksasa
mengambang di punggungnya
dan dengan gembira menendang-nendang
memercik dengan tangannya yang gemuk
Mengitari bayi itu perlahan,
terkadang datang begitu dekat
sehingga siku atau telinga atau kaki
menutupi penglihatan
kita melihat bahwa bayi itu
warna putih yang luar biasa bercahaya
seputih tuts piano
semacam ubin putih yang licin
melihat anak itu tumbuh dengan jelas
dalam semburan yang tersentak-sentak
mencelupkan dan mendorong sesekali
untuk menghindari salah satu dari lengan
terulur kepala melebar secara aneh
kita tak ingin terlempar dari udara
pertumbuhan tak mengganggu anakyang tersenyum
mengerucutkan bibir membujuk jari kaki jemari tangan
bersandar membasahi rambut ikal
mengirimkan semprotan air dingin
tinggi ke udara yang berkilauan
bayi itu bermain-main dengan gembira di air
seperti halnya anak-anak lainnya
kita perlahan-lahan berputar dan berputar
naik sedikit lebih tinggi di setiap putaran
saat kita bangkit bayi itu semakin kecil
menyusut seukuran rumah
mobil
selembar kertas
kartu nama
kancing
Bandung, 7 Maret 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H