Apa yang akan kamu lakukan dengan mesin waktu? Kalaharu tahu jawabannya.
Marini adalah satu-satunya cinta dalam hidupnya. Manis, Â cantik, dan penuh perhatian. Tapi ketika semua dedikasinya saat larut malam di lab untuk menyempurnakan gawai itu memakan korban.
Pada hari terakhirnya bekerja dia pulang lebih awal. Sebenarnya, dia bekerja sepanjang malam dan sampai keesokan harinya tanpa menelepon untuk memberi tahu dia, tapi dia sangat yakin. Dan dia benar, akhirnya berhasil. Jadi dia kembali ke masa lalu dan pulang lebih awal untuk mengejutkannya.
Mengejutkan mereka. Mengejutkan dirinya.
Marini dan sahabatnya, Syauki. Istrinya dengan sahabat suaminya.
Gawai itu sederhana, kecil saja. Pas di ikat pinggangnya. Dia hanya perlu meraih dan membawanya apapun yang dia pegang, di mana pun dan kapan pun dia mau.
Dia meninggalkan Syauki di suatu tempat di akhir periode Jura, Marini di dataran sunyi awal periode Kambrium.
Gawai itu membuatnya kaya. Ketenaran, kehidupan yang lebih baik, rumah yang lebih besar, dan wanita-wanita yang memujanya. Dan juga membuatnya mudah untuk membuat bukti palsu yang menunjukkan bahwa Marini kabur dengan Syauki. Tapi selalu ada malam larut dalam minuman yang seharusnya membuat dia lebih baik.
Pria lain akan mengirim pesan kebencian kepada mantan. Kalaharu kembali padanya.
***
Udara hangat dan lembap, kaya dengan oksigen, membuat napasnya tersengal-sengal.
Di tempat terbuka, seorang wanita muda berlutut dikerumuni pria. Kerumunan Kalaharu. Beberapa dari dia meneriakkan makian dan kata-kata kotor padanya. Beberapa memohon pengampunannya. Di lain tempat, versi dirinya memperebutkan istrinya. Dan lebih dari satu dari dia meringkuk di tanah, terisak-isak.
Jika dia menunggu cukup lama, salah satu dari dia akan menikam Marini dan sisanya akan mengerumuninya dan mencabik-cabiknya.
Kali ini dia tidak ingin menunggu. Dia memikirkannya, bertanya-tanya siapa di antara dia yang akhirnya akan melupakan kemarahan dan rasa sakit yang tidak juga hilang.
sambil berpikir, dia duduk di lereng bukit berbatu dan diam-diam menyesap minuman langsung dari botol ketika beberapa darinya menyaksikan Ceratosaurus bercakar tajam berlari mengejar Syauki yang menjerit-jerit ketakutan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI