Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lukisan yang Bercerita

23 Februari 2022   21:52 Diperbarui: 23 Februari 2022   22:09 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Madam bertanya-tanya apakah Tuan tidak akan jatuh cinta pada Dahlia, Tuan melihat suatu tempat sekitar satu depa di atas mereka.

kurva lengkung semburan putih tertiup kembali dari gelombang pecah di saluran, menyapu asap ekor jet di langit biru kosong melonmpong di atasnya

(3)

cahaya putih abu-abu datar di jendela vertikal di atas ranjang putih kusut, seekor burung tak berkawan mengepak di sudut bangunan persegi panjang abu-abu di seberangnya

pria di mobil abu-abu memperhatikan bayangan awan putih kecil bertiup melintasi bidang biru buram, garis kuning ganda melengkung ke kiri

pria berbaju biru melihat ke bawah pada cahaya kuning pucat yang bergerak di belakang sayap, kisi-kisi garis oranye menyala

pesawat jet segitiga hitam Tuan melihat sesuatu yang merah, Madam bertanya apa yang terjadi jika dia mengirim bola lampu perak menyilaukan serendah mentari

refleksi pada bidang abu-abu yang diam, awan putih tipis yang tinggi di atas langit biru

(4)

langit putih biru pucat di jendela vertikal di sebelah kiri di sebelah sepetak cahaya persegi panjang di dinding putih, bayangan garis miring secara diagonal di atasnya pria berbaju putih di ujung tembok bata

dinding dengan grafiti anjing ada di dalam darah, tanda keluar di atas pintu bawah tangga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun