Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Rotary yang Kukenal

23 Februari 2022   07:27 Diperbarui: 23 Februari 2022   07:47 1188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rapat persiapan acara 50th Anniversary Rotary Club of Bandung (dok. pri. Ikhwanul Halim)

Mungkin tidak banyak yang tahu bahwa kota Banda Aceh pernah memiliki Rotary Club.

Setelah gempa berkekuatan 8.7 SR mengguncang Sumatera disusul dengan tsunami yang dahsyat tanggal 26 Desember 2004, seluruh dunia bergerak mengirimkan bantuan untuk tanggap darurat, rekonstruksi dan rehabilitasi daerah yang terlanda bencana. Saat peristiwa tersebut, aku sedang berada di Jambi dan masih terikat dengan pekerjaan, meski rasa hati ingin segera terbang pulang ke kampung halaman.

Keinginan yang baru terwujud lima bulan kemudian. Sambil menunggu tugas dan kewajibanku selesai di Jambi, aku mencari peluang, dan mendapat jawaban bahwa sebuah lembaga kemanusiaan asal Kanada membutuhkan seorang IT expert. Maka, pada bulan Mei 2005 aku kembali ke tanah kelahiran yang saat itu masih porak poranda. Kepulangan ini membawa diriku berkenalan dengan berbagai ragam manusia. Selain mereka yang bertampang Melayu sepertiku, juga banyak pegiat sosial dari penjuru dunia dari bermacam-macam organisasi kemanusiaan.

Rotary Club of Banda Aceh Installation Night (dok.pri. Ikhwanul Halim) 
Rotary Club of Banda Aceh Installation Night (dok.pri. Ikhwanul Halim) 
Suatu sore, Natascha, mitra kerjaku yang berasal dari Inggris bertanya:

"Oel, would you join me to chapter a Rotary Club here?"

"What is Rotary?" tanyaku lugu.

"Sekelompok orang-orang yang ngumpul-ngumpul ngopi seminggu sekali, ngobrol tentang pekerjaan kemanusiaan," jawabnya enteng. Setidaknya begitulah katanya-katanya kuartikan.

"Oke," jawabku. Siapa sih, yang tidak suka duduk-duduk ngopi? Apalagi seorang geek yang hampir setiap waktu menghadapi layar monitor.

Pertemuan pertama dilaksanakan di sebuah kafe dengan dihadiri perwakilan Rotary District 3400 (Rotary District Indonesia), PDG Osman Aman. Pada saat itu terdata nama-nama yang berminat bergabung dengan Rotary Club of Banda Aceh (RCBA) yang akan didirikan.

Meeting berikutnya, Natascha yang semestinya menjadi Charter President (CP, Presiden Pendiri) berpamitan, harus pulang ke Inggris untuk urusan keluarga. Calon Charter President diestafetkan ke Linda, seorang ekspatriat tapi bersuamikan pria Aceh, berikut President Club Manual Book yang setebal bantal tidur yang masih baru.

Kunjungan Rotarian dari Rotary D3310 Malaysia ke Banda Aceh (dok. pri. Ikhwanul Halim)
Kunjungan Rotarian dari Rotary D3310 Malaysia ke Banda Aceh (dok. pri. Ikhwanul Halim)
Pertemuan ketiga, Linda menyerah, katanya karena membaca buku tersebut membuat kepalanya cenut-cenut.

Setelah beberapa lama tak ada kabar berita, aku-si kutu komputer kurang gaul butuh ngopi di kafe-menghubungi PDG Osman Aman menanyakan bagaimana kelanjutan dengan rencana pendirian RCBA. Malah aku ditantang untuk melanjutkan pendirian tersebut, ada atau tidak ada warga asing di dalamnya. Siapa takut? Aku, lo! Manusia nekat tak kenal malu.

Aku mengumpulkan orang-orang dari daftar yang kuterima dari Linda dan juga beberapa orang lain yang kukenal, karena untuk mendirikan sebuah Rotary Club di butuhkan minimal 25 anggota pendiri.

Done.

Tanggal 27 November 2005, Rotary Club of Banda Aceh sebagai Rotary Club pertama di Aceh resmi berdiri. Sebagai Charter President adalah Ikhwanul Halim. Sepenuhnya karena yang lain tak ada yang berminat.
Kemudian hari, disusul oleh dua klub lagi, yaitu Rotary Club of Syiah Kuala dan Rotary Club of Lhokseumawe. Sempat terbetik rencana pendirian sebuah klub lagi, yaitu Rotary Club of Kutaraja, tapi ternyata gagal terwujud.

Banyak pengalaman yang kudapat selama menjadi Rotarian, sebutan untuk anggota Rotary. Tiga kali mengikuti pelatihan kepemimpinan dan empat kali mengikuti District Gathering (District Conference), termasuk dua kali yang diadakan Rotary D-3300 Malaysia di Kuala Lumpur dan Subang.

Dengan keberadaan RCBA, bantuan kemanusiaan Rotary Club dari seluruh dunia berdatangan ke Aceh. Meskipun tanpa adanya Rotary Club lokal bantuan akan tetap hadir sebagai komitmen Rotary Club dan Rotary International terhadap kemanusiaan, tapi dengan adanya RCBA, kontak dan pengawasan lebih mudah dilakukan.
Proyek Rotary International yang mendunia di antaranya termasuk pemberantasan buta huruf, penyediaan air bersih untuk semua (Rotary percaya air minum adalah hak setiap makhluk), mengeradikasi virus polio dari muka bumi, perdamaian dunia, sampai mencuci tangan dengan sabun. Masih banyak tindakan baik Rotary yang tak dapat disebutkan satu per satu, baik di tingkat lokal, regional maupun internasional.

Sayangnya, RCBA diterminasi oleh pusat tahun 2010 karena terlambat menyetorkan kewajiban iuran semester yang hanya USD 27 (saat itu).

Meski begitu, aku masih merasa sebagai seorang Rotarian, walau tak bergabung dengan club mana pun. Jika mau, bisa saja begitu pindah ke Bandung tahun 2014 aku mengajukan permohonan untuk bergabung dengan club lain. Hanya saja, sampai beberapa tahun silam, aku merasa masih belum pantas.
 

Bersama President Rotary Internasional 2009-2010 John Kenny (dok. pri. Ikhwanul Halim)
Bersama President Rotary Internasional 2009-2010 John Kenny (dok. pri. Ikhwanul Halim)
Untuk menjadi anggota sebuah Rotary Club, kamu harus seorang profesional/pemimpin/pekerja sosial yang meluangkan waktu minimal untuk seminggu sekali untuk club meeting dan/atau kegiatan-kegiatan sosial. Juga mampu secara finansial untuk membayar iuran club, district dan pusat. Aku masih harus berusaha keras untuk bangkit dari 'keterpurukan' ekonomi. Maksudku, meski aku tidak jatuh miskin, tapi belum pulih sepenuhnya. Jangan sampai aku tidak mensyukuri nikmat yang kuterima setiap saat sampai sekarang ini.

Dan akhirnya, setelah kurasa aku cukup mampu untuk memenuhi kewajiban untuk kembali menjadi Rotarian, tahun 2020 aku bergabung dengan Rotary Club of Bandung. 

Rapat persiapan acara 50th Anniversary Rotary Club of Bandung (dok. pri. Ikhwanul Halim)
Rapat persiapan acara 50th Anniversary Rotary Club of Bandung (dok. pri. Ikhwanul Halim)
Hari ini adalah hari ulang tahun Rotary yang ke-117. Organisasi yang didirikan oleh Paul Percy Harris pada tanggal 23 Februari 1905 ini telah berbuat banyak untuk menjaga perdamaian dunia dan masyarakat dunia. Semoga Rotary International tetap ada setidaknya sampai seratus tujuh belas tahun lagi.

Happy 117th Anniversary, Rotary International!


Bandung, 23 Februari 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun