Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Teman Baru

19 Februari 2022   08:43 Diperbarui: 19 Februari 2022   08:44 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karena belum menemukan pemilik kura-kura, Fifi memperpanjang pencariannya sampai dia berbicara dengan semua orang di desa. Tidak ada yang tahu tentang kura-kura yang hilang, tetapi mereka semua mengundangnya untuk mengobrol. Pada saat dia pulang ke rumah, perutnya kembung dengan teh.

Fifi mampir di papan pengumuman di kantor desa. Tidak ada kelompok aktivitas yang menarik. Memikirkan malam lain sendirian juga tidak menarik.

Sesuatu yang merah terletak di rumput di antara papan pengumuman dan dinding kuburan, menarik perhatiannya. Saat Fifi berjongkok, dia melihat itu adalah mangkuk berisi daun selada. Tidak ada orang di dekatnya.

"Aku akan memecahkan misteri ini," gumam Fifi. "Pertama-tama, aku harus buru ke toilet setelah minum begitu banyak teh!"

Ketika dia sampai di rumah, Fifi menemukan Karyo telah memakan makanannya dan minum airnya sebelum kembali bersembunyi ke dalam cangkangnya lagi.

"Kamu malu, ya?" katanya pada Karyo. "Jangan khawatir, seseorang menginginkanmu kembali dan aku akan mencari tahu siapa."

Fifi duduk di kursi di taman depannya yang masih berantakan. Dengan teropong, dia melihat seorang wanita tua mendekati mangkuk selada saat senja. Dia mencegat orang asing itu.

"Halo!" dia menyapa. "Apakah itu umpan kura-kura?"

Wanita berambut putih kurus itu menegakkan tubuh, memegang mangkuk. "Hai. Ya, betul. Saya tinggal di kampung sebelah dan saya memelihara beberapa kura-kura. Sayangnya, satu melarikan diri. Dedes selalu menjadi pembuat masalah. Apakah Anda melihatnya?"

Fifi mengangguk dan menjelaskan keseluruhan cerita kepada wanita itu, yang terkekeh.

"Syukurlah kamu menemukannya. Omong-omong, namaku Kristin."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun