Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menghilang di Tengah Kota

5 Februari 2022   06:00 Diperbarui: 5 Februari 2022   06:07 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mereka turun di Stasiun Manggarai dan yang terjadi adalah kemarahan yang membara di matamu.

Kamu melihat seorang wanita di peron dan bagaimana mulutnya membentuk kata, sehingga kamu tahu dia berteriak, tetapi semua suara dipadamkan oleh desis lembut pintu yang menutup.

Anda menangkap satu kata dan itu adalah "hei" yang kamu ambil dan tanamkan dalam dada. Setiap kali terlalu dingin di dalam gerbong atau ketika bau muntah sangat menyengat dan kamu merasa kepalamu berputar, maka kamu melihat ke dada dan teriakan "hei" wanita itu kembali padamu, menghangatkanmu dari dalam.

Melalui interkom, suara otomatis membangunkanmu, memberitahu bahwa ini adalah perhentian terakhir.

Kamu melihat ke tangamu dan ada gelang akar hitam terkubur jauh di sekitar jemari. Mengangkat bahu pada diri sendiri, kamu tenggelam lebih dalam ke kursi.

Pintu kereta meluncur terbuka, tidak membiarkan siapa pun masuk dan kemudian ditutup.

Bandung, 5 Februari 2022

Sumber ilustrasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun