Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

O, Belatung nan Cantik

1 Februari 2022   21:00 Diperbarui: 1 Februari 2022   21:27 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pikiran gelap di musim burung gagak
sehitam kaca obsidian
hari-hari dingin lembap pikiran lamban
bulan abu-abu membatalkan jiwaku
mengurai pikiran

andai bertanya hewan paling sederhana
mungkin tentang cacing/ubur-ubur
ada yang berpikir tentang belatung?

jika benci mereka
karena begitu sederhana
bahkan lupakan mereka ada
sampai seekor merangkak di atas bahu

belatung diuraikan dengan jelas
melawan awan arang
pikiran melankolis melayang
persembahan korban renungan gelap

jangan biarkan kesederhanaan membodohi
inti dari perkembangan masyarakat
stabilitas ekosistem di masa depan

gagak mengepak di pemakaman
suasana hati jejak beledu buah kesemek layu
belatung lahir dalam kenangan gangren
terjepit di bawah kaki

belatung mainkan peran ekologis
penanda potensial kesehatan ekosistem
keanekaragaman hayati
 sumber makanan berkelanjutan
daur ulang sampah organik

diksi arkaik melangkah tertatih di aula
mengasihani diri sendiri yang memuakkan
ide-ide yang membengkak
imajinasi berbunga nanah
kegelapan terbit mengisi jiwa
ketakutan mencekam

kompetisi mengubah ketersediaan
makanan per kapita
modulasi persaingan nutrisi dan ruang
kompetisi mikroba berbahaya
belatung nan cantik

Bandung, 1 Februari 2022

Sumber ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun