Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Simpatisan Alien

1 Februari 2022   13:00 Diperbarui: 1 Februari 2022   13:01 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alien itu bukan musuh. Mereka adalah serangga. Mereka tidak memiliki konsep uang atau nilai. Mereka makan dan membangun. Itu bukan filsafat politik. Itu adalah fungsi alam pada tingkat dasar. Mereka tidak menarik garis di atas peta dan mereka tidak berpihak. Mereka tidak memiliki emosi untuk membenci kita. Itu yang kita lakukan. Kita bersalah atas genosida. Tindakan kita bukanlah pembalasan. Tindakan kami adalah serangan untuk menghabisi.

Dan sekarang, karena rasa bersalah dan haus darah yang hanya dipicu oleh kematian mereka, kita menghidupkan diri kita sendiri. Setelah kontak pertama kita yang memalukan, akan dilihat kembali dalam sejarah sebagai pembantaian massal kita terhadap ras itu. Tidak peduli berapa banyak 'simpatisan' yang Anda singkirkan dan hancurkan, Anda akan selalu menjadi tiran despot dan tangan Anda tidak akan pernah bersih dari darah, baik merah maupun hijau.

Saya tidak melakukan apa pun ketika mereka dihancurkan karena saya tidak melakukan apa pun sejak itu. Saya tidak menghadiri pertemuan. Jika saya bersalah atas apa pun, itu bukan karena tidak meneriakkan pendapat saya ketika itu mungkin penting. Saya menunggu ejekan martabat manusia ini berjalan dengan sendirinya dan saya dipermalukan untuk hidup selama babak keberadaan bumi ini.

--Kata-kata terakhir xenobiologis Mahiwal Linukh, pengkhianat ke-69 yang dieksekusi di Mahkamah Bumi Bersatu Denhaag selama Pembersihan Alien, tahun 2057.

Bandung, 1 Februari 2022

Sumber ilustrasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun