Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tidur Kucing

25 Januari 2022   14:07 Diperbarui: 25 Januari 2022   14:12 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wida berharap dia bisa tidur seperti kucingnya.

Satu hal dia ketahui, kucingnya itu sering tidur. Pada kenyataannya, tidur tampaknya menjadi pekerjaan utamanya, dan Wida tidak pernah merasa dirinya cukup tidur. Dengan pekerjaan, anak-anak, mengurus rumah, dan mencoba meluangkan sedikit waktu untuk menonton sinetron TV atau membaca buku, akan menyenangkan jika hanya bisa tidur, kapan pun dia mau.

Juga, kucing itu sepertinya bisa tidur di mana saja. Di kaki tempat tidur, di ambang jendela, di balik sofa, di atas handuk yang dijemur (jika dia lupa menutup pintu), baris ketiga rak buku di ruang baca, bahkan meringkuk di tengah tangga.

Wida bahkan kesulitan untuk tidur di tempat tidur.

Berkali-kali dia mencoba tidur siang di sofa, tetapi selalu bangun dengan badan kaku-kaku dan pegal. Lupakan tidur di mobil atau pesawat, sama sekali tidak mungkin.

Yang keren, kucingnya memiliki gaya tidur yang unik. Kadang-kadang duduk dengan kaki terselip di bawahnya, berpose seperti patung Mesir, mata tertutup, mendengkur dengan lembut. Di lain waktu bergelung menjadi bulat telur sempurna dengan ekor menyusup di selangkangannya sendiri dengan rapi. Kadang-kadang, berbaring miring di lantai tempat matahari bersinar melalui jendela dan menciptakan spot yang hangat.

Ada satu pose yang menjadi favorit Wida, yaitu ketika kucingnya benar-benar tertidur. Ketika akan berguling sedikit dari posisi bulat telur, perut dan dagunya terangkat ke langit-langit. Ketika Wida melihat kucingnya seperti itu, dia tidak bisa menahan rasa iri dengki.

Oh, menjadi begitu santai, senyaman itu menikmati mimpi.

Wida juga memperhatikan bagaimana anjing tidur. Cara tidur anjing berbeda dengan kucing. Oh, tentu saja anjing juga bisa tidur di mana saja, kapan saja. Sama seperti kucing, bahkan mungkin lebih.

Anjing bisa tertidur dalam hitungan detik, bahkan di lantai linoleum yang dingin di teras belakang, dan bisa merebahkan tubuhnya seperti bukan urusan siapa-siapa. Dan makhluk apa lagi selain anjing yang bisa tidur telentang dengan kaki terangkat tinggi ke udara?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun