Secepat angin puyuh menyambar daun kering, dua tumpukan kartu terbang dari jari-jari Draco yang kapalan di depan khalayak penonton menjadi buku animasi lima puluh dua halaman. Draco tersenyum, angin sepoi-sepoi bertiup dari kartu-kartu yang membalik melambai-lambaikan rambut Mohawk-nya.
"Tuan dan Puan sekalian," ujarnya, "penyihir kelas receh dapat meregangkan balon menjadi gajah atau jerapah, tetapi berapa banyak yang bisa membuat kapal pesiar dari setumpuk kartu?"
Mereka melongo melihat kapal dari kartu wajik, Raja dan Ratu Hati di geladak, dan Jack Sekop berdiri goyah di atas layar keriting.
Semua orang  melongo, kecuali Luna.
Jebret!
Kartu-kartu itu kembali menyusun menjadi satu tumpuk dan masuk ke saku jubah. Tepuk tangan membahana.
"Tolong jangan ada uang receh!"
Gelak tawa disusul uang kertas.
"Baiklah, pemirsa. Saatnya menampilkan sihir paling keren!"