5. Membaca lebih dari satu buku dalam satu waktu tidak dilarang, kok.Â
Saat ini, aku membaca Highfire karya Eoin Colfer dan membaca ulang Absurdistan karya Shteyngart. Mengapa? Karena seringkali novel mempunyai ikatan dengan suasana batin.Â
Highfire untuk menenangkan sarafku setelah berjam-jam menulis dan menulis sampai boyok nyeri. Kisah tentang naga yang naif dan kekanak-kanakan sungguh menenangkan. Absurdistan membuatku tenggelam dalam kisah perang dan romansa yang panjang. Aku membacanya ketika membutuhkan pengaruh kafein.
6. Era digital itu sekarang, bukan kapan-kapan.
 Meskipun aku sangat menyukai buku cetak karena aromanya, teksturnya, dan beratnya, tapi tidak semua buku koleksiku berupa jilidan kertas. Aku juga mengoleksi buku elektronik demi memgurangi ruang penyimpanan dan memudahkan dalam perjalanan.
Cobalah berbagai format dan perangkat---laptop, ponsel, tablet, kindle---untuk melihat mana yang cocok untukmu. Kertas atau layar, novelnya tetap sama, kok.
Bandung, 14 Januari 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H