Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

CMP 39: Menjadi Gaudi

9 Januari 2022   07:37 Diperbarui: 9 Januari 2022   08:49 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mata pria berambut merah itu berpindah dari si gadis itu ke Gaudi, dan tidak beralih dari Gaudi. Dia membayangkan bagaimana rasanya menjadi Gaudi.

Dia bisa merasakan minuman yang diminum Gaudi, melihat apa yang dilihat Gaudi, menghirup udara yang dihirup Gaudi. Dia telah melupakan sepenuhnya tentang gadis itu. Gadis itu hanyalah ilusi fatamorgana yang disebabkan oleh Gaudi, produk sampingan bukti ke-Gaudi-an di alam semesta ke-nonGaudi-an. Gadis itu hanyalah salah satu dari banyak hal yang akan terjadi padanya dalam kehidupan. Kehidupan di depannya, menjadi Gaudi. 

Gaudi adalah jawaban, sedangkan gadis itu hanyalah pertanyaannya.

Menatap dengan rasa ingin tahu yang besar, untuk menembus misteri menjadi Gaudi, untuk merebut dari Gaudi semua rahasia "How to be a Gaudi". Dengan menatapnya seolah dia menerima sinyal radio tersandi, seolah tatapannya yang begitu lekat, tidak mungkin mengganggu privasi Gaudi. Seolah-olah jika Gaudi membalas tatapannya, hanya seperti melihat ke permukaan cermin.

Dua Gaudi sama saja dengan satu Gaudi.

Sesuatu sepertinya menarik telinganya, menyentakkannya ke dunia Gaudi, sesuatu yang dengan lembut mencubit kulit di sekitar matanya menjadi kerutan kecil yang lelah.

Dia menahan diri, benar-benar diam, saat semacam busa muncul di permukaan meja dan menggoreskan lingkaran dan pusaran baru ke dalam sidik jarinya, mengubah DNA-nya.

Ketika matanya berubah, senyumnya mencuri perhatian orang-orang di sekitar.

Tak lama lagi, para pengagum akan berdatangan.

Bandung, 9 Januari 2022

Sumber ilustrasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun