Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dongeng Pengantar Tidur

5 Januari 2022   22:32 Diperbarui: 5 Januari 2022   23:01 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku mengira setelah tugas terakhirku di Jupiter karir militer sukarelaku selesai.

Jelas sekali wanita muda di depanku dengan mata biru-abu-abu bundar belum menerima memo itu. Perawakannya pendek kekar, berdiri dengan tangan disilangkan di dada saat aku menghitung jumlah total berat paket sebenarnya, dibandingkan dengan yang dihitungnya.

"Apakah semuanya sesuai dengan spesifikasi?" dia bertanya, mengangkat alis, sedikit tidak sabar.

Tidak buruk, sebenarnya. Biasanya gadis-gadis militer memiliki ekspresi 'tanpa ekspresi' yang hampa. Yang ini, masih memiliki sedikit semangat. Jarang terjadi. Sebuah kelangkaan yang menurutkumenarik.

Aku membaca dengan teliti tabletku. "Sepertinya... mungkin... sekali lagi, mungkin tidak. Ada beberapa kilo ekstra yang sepertinya tidak ada di dalamnya. Katakan padaku, apakah kamu sengaja tidak memasukkannya ke dalam manifes? Atau ada yang hilang?"

Wajahnya memucat. Imut.

"Ti- tidak ada yang hilang dari kapal," dia tergagap. Aku menahan tawa melihat rona merah kecil yang mekar di pipinya. "Kita membawa peralatan yang sangat penting ke markas besar Jupiter, dan semuanya telah didokumentasikan."

"Betulkah?"

Aku membaca daftar di tablet sekali lagi, menikmati kegelisahnya. Aneh untuk seorang gadis militer.

Aku mengangkat alisku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun