Semuanya bersifat pribadi, hanya mengungkapkan rahasia mereka kepada pembawa kunci yang benar.
Kuncinya adalah azimatnya, penanya, papan penunjuk arah ke tempat-tempat yang pernah dia kunjungi, dan yang belum dia kunjungi.
Orang-orang menyimpan kenangan di buku harian, Alex menyimpan kunci.
Saat dia menjalani hidup, kunci adalah sahabat sejatinya. Dengan mereka di sisinya, dia merasa wajib untuk berhenti sejenak, memeriksa setiap kunci baru yang dia temui. Dia akan mempelajari dimensi lubang kunci, dan secara luar kepala menghafal semua bentuk di cincinnya.
Terkadang, dia akan akan memilih salah satu kunci  dan memasukkannya ke dalam lubang kunci sembarangan, dan memutarnya dengan lembut. Sebagian besar, tidak terjadi apa-apa, dan dia akan mencabut kunci dan melanjutkan perjalanannya. Namun sesekali, yang membuatnya senang bukan kepalang, kunci berputar dan pintu terbuka, dan dia akan melongok melewati ambang pintu untuk melihat apa yang ada di sisi lain,
Dan kemudian memastikan telah menutup---dan mengunci---pintu di belakangnya.
Bandung, 5 Januari 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H