Agaknya pejabat itu bisa berbicara bahasa ini. Apakah aku akan menjadi bahan lelucon di pusat pemerintahan karena kata-kata yang kusensor? Atau untuk kata-kata yang kubiarkan tanpa sensor? Mungkinkah aku merusak prestise kantorku dengan apa yang kukerjakan?
Aku memutar kursiku, melihat jauh ke dalam bayangan. Bayangan, menurutku adalah sensor alami, menyembunyikan banyak hal yang seharusnya tidak kita lihat. Dan bayangan itu memberi tahuku apa yang harus aku lakukan.
Aku berputar dan mengambil penaku, dan mulai mencoret-coret. Tinta tebal memenuhi halaman, membuat bayangan setiap huruf, setiap kata.
Ketika selesai, setiap halaman berupa blok hitam. Aku memanggil seorang kurir untuk mengantarkan buku itu ke pejabat yang memintanya. Kemudian mematikan lampu dan membiarkan bayangan menyensorku, hingga besok dan pekerjaan apa pun yang mereka minta dariku, karena sudah menjadi tugasku menjaga masyarakat dari bahaya kata-kata.
Bandung, 2 Januari 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H