"Gue beneran enggak tahu. Kapan terakhir kali lu ngucapin?" Kim menyenggol bestie-nya itu sambil tertawa ngakak.
"Yang gue ingat tiga tahun yang lalu Ryan bikin resolusi bahwa gue akan menjadi wanita satu-satunya dalam hidupnya. Dan sekarang di sinilah gue, janda kembang yang akan memulai tahun baru sendirian dan mulai dari nol lagi."
"Gue inget, dong. Lu yang dilamar Ryan, gue yang nangis bahagia. Maskara gue luntur, lipstik gue cemong. Gue persis Joker perempuan. Gue yang repot nyariin gedung, katering, wedding organizer. Terus bolak-balik ke Martha yang ngedesain baju pengantin. Tapi lu baik-baik aja, kan? Resolusi Malam Tahun Baru nanti jangan 'Ryan harus balik ke gue' lagi kek waktu dulu lu putus sama dia. Dia beneran enggak layak buat lu, Lil."
Kim menghela napas dan mencampakkan puntung rokoknya ke lantai. Petugas kebersihan menyapunya ke dalam serok dengan bibir komat-kamit, mengutuk Kim dengan mantra-mantra yang jika diucapkan penyihir sungguhan akan mengubahnya menjadi kodok.
"Lu ikut, enggak?"
"Bentar lagi gue nyusul, Gue masih ada waktu istirahat setengah jam lagi. Mungkin gue ke kafe. Sampai jumpa."
"Oke. Gue titip jus ijo, ya?"
Lilian mengangguk dan menunggu sampai Kim masuk ke dalam sebelum dia diam-diam menyeberang ke pintu pusat kebugaran. Dia masuk ke dalam dan berdiri menyaksikan sekelompok perempuan yang kelebihan berat badan saling menyapa dengan meriah dan berdiri bergerombol, mengobrol riuh rendah penuh huru-hara.
Mengedikkan bahu, Lilian berjalan ke meja tempat x-banner bertuliskan "New Year, New You!" berdiri miring.
"Saya ingin mendaftar."
Bandung, 4 Desember 2021