Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Semesta Sejajar

15 September 2021   20:54 Diperbarui: 15 September 2021   21:05 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seragam lingkungan yang dia kenakan memberikan oksigen dan perlindungan dari dingin ekstrem, tetapi itu tidak akan bertahan lama.

Dia bertanya-tanya apakah mereka di stasiun pusat akan mencoba mengirim tim lain untuk menemukan mereka ketika mereka tidak kembali, memahami ini sebagai pertanyaan retoris, karena tak lama lagi mereka semua mati kedinginan atau kehabisan oksigen sebelum kemungkinan ini terjadi.

Tidak ada yang pernah berpikir---terutama karena dunia-dunia yang telah mereka jelajahi---bahwa bepergian ke dimensi tempat bumi tidak lagi adalah suatu kemungkinan. Sebuah kemungkinan yang tidak pernah direncanakan dan pelajaran diperoleh dengan cara yang sulit.

Mahiwal menatap gerbang yang terlihat seperti permukaan kolam yang gelap, semakin mengecil saat dia makin menjauh.

Dia mengagumi keindahan luar angkasa.

Mahiwal selalu ingin menjadi astronot. Tanpa adanya gravitasi bahkan lebih baik dari yang dia bayangkan selama ini.

Bandung, 15 September 2021

Sumber ilustrasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun