Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Wajah di Bukit Batu

31 Agustus 2021   19:03 Diperbarui: 31 Agustus 2021   19:06 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang-orangnya berbeda-beda. Para pengusaha kebanyakan sudah pergi, tidak ada yang benar-benar mengenal satu sama lain seperti di masa lalu. Dan Madhuri ... dia sudah pergi, menghilang beberapa tahun yang lalu ketika sekelompok seniman pemula lain dengan estetika berbeda mengambil kuas dan cat mereka sendiri dan mengubahnya menjadi iblis. Matanya berubah menjadi zombie putih dengan lubang kadal  sebagai pupil, lubang hidungnya meneteskan cat merah, dan bibirnya ditambah gigi taring putih dan rahang hitam menganga, dengan sentuhan merah yang terlihat seperti darah di bagian belakang tenggorokannya. Busur biru kecil manisnya lenyap.

Aku jarang ke sana. Tapi ketika aku melintas dalam perjalanan pulang pergi dari luar kota, sering kulihat sekelompok anak-anak muda nongkrong di cekungan berpasir, bersandar pada jip atau duduk di bak pikap, berbicara dan minum seperti yang biasa kami lakukan.

Aku yakin mereka sedang merencanakan dan bermimpi tentang masa depan seperti yang kami lakukan, dan aku juga yakin bahwa wajah di atas batu akan berubah lagi.

Bahkan mungkin aku masih hidup untuk melihatnya kelak.

Bandung, 31 Agustus 2021

Sumber ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun