Sambil terus berpikir, dia bergegas untuk segera pulang dan duduk di depan laptopnya, untuk bekerja seperti yang dilakukan semua penulis, dalam keheningan yang agung, dan tidak akan ada yang mampu mengalihkan perhatian saat dia mengejar visinya.
Mahiwal mulai memikirkan plot naskah ceritanya sendiri, dan berja;an semakin cepat saat dia memikirkan karakter tokoh berikut kata-kata serta tindakan mereka yang menakjubkan, Semuanya akan segera dia tuangkan di atas kertas-maksudnya laptop.
Sial! Dia lupa. Laptopnya berulah sejak kemarin. Tiba-tiba membeku dan layarnya biru cerah cenderung berkedip. Mahiwal bermaksud membawanya ke toko hari ini.
Bagaimana jika sedang menulis ide-idenya tiba-tiba saja laptopnya mogok?Â
Dia bisa kehilangan semua yang telah ditulisnya dengan memeras otak. Mungkin sebaiknya dia menulis garis besarnya di kertas. Nanti tinggal mengetikkan semuanya ke komputer.
Sebenarnya, dia agak lelah, dan dia harus mengikuti rapat departemen besok pagi. Lagi pula sekarang dia lapar, mungkin dia harus berhenti di warung nasi padang di lantai dasar gedung apartemen.
Pada saat dia sampai di aoartemennya nanti, dia tahu bahwa menulis harus menunggu sampai besok malam, jika dia pulang cukup awal setelah melihat film Jerman yang diputar di gedung kebudayaan untuk satu malam saja.Â
Tetapi dia juga tahu bahwa ketika dia akhirnya duduk untuk menumpahkan ide kreatifnya, ketika dia akhirnya mengerahkan semua kemampuannya untuk karyanya, naskah skenarionya akan menjadi mahakarya luar biasa....
Bandung, 14 Agustus 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H