Luana masih tidak bisa mempercayai keberuntungannya.
Awalnya, jika ada yang mengajak dia bertaruh uang jajan, maka dia bertaruh bahwa Papa akan mengatakan 'tidak' untuk pertanyaan Luana apakah dia bisa bermain dengan iPhone-nya. tetapi entah karena suasana hati yang lagi cerah secerah langit siang tanpa bintang, hari itu Papa luar biasa murah hati.
Ahad pagi, dan papa berkata ya.
Sebenarnya apa yang Papa katakan adalah, "Ya, Sayang, tentu, terserah ... hei, bisakah kamu membawakan Papa kaleng biskuit berisi rengginang yang ada di dapur?"
Tetap saja yang Papa maksudkan ya. Papa selalu menjawab pertanyaan dengan cara yang lucu ketika dia sedang menonton pertandingan sepak bola. Tidak masalah.
Luana membawakan stoples yang dimaksud dan kemudian pergi ke meja di ruang kerja Papa dan mengambil iPhone-nya.
Luana mengetuk layar beberapa kali dan menemukan aplikasi video, lalu mulai memproduksi film pertamanya. Tentu saja, dia tidak menyadari itu akan menjadi film sampai beberapa saat kemudian, setelah dia belajar cara membuat klip singkat dan memutarnya kembali.Â
Dan kemudian menemukan aplikasi pengeditan.Â
Dan kemudian menemukan bahwa dia bisa merangkai semua klip menjadi cerita kecil seperti yang dia lihat di TV.
Awalnya dimulai dengan membuat cerita tentang Rambo, tetapi anjing bodoh itu menolak untuk melakukan trik apa pun untuknya. Malah terus mencoba menjilat benda di tangannya.
Luana memutuskan untuk mencoba Jello sebagai gantinya, tetapi kucing itu tidur nyenyak, melingkar di sofa di ruang tamu.