"Apakah ada perintah dari Kapolres?" dia bertanya.
Kami telah terbiasa dengan imajinasinya bahwa dia masih bekerja di kepolisian. Setiap kali salah satu dari kami mengunjunginya, dia akan bertanya apakah ada perintah dari atasannya di kota.
"Ya, Detektif Heri," kataku. "Kamu dan saya akan mengintai boss mafia di kota. Kita bahkan tidak bisa memberi tahu Kapolsek. Kita harus menyelinap keluar dari pintu samping."
Setengah jam kemudian kami kembali ke rumah. Setelah mengutak-atik mobil Kakek, kami siap untuk berangkat. Zoel dan aku duduk di kursi depan dengan Mamang Heri di belakang kemudi. Bibi Icha dan Yona duduk di belakang bersama Nenek.
Jantungku rasanya mau copot karena Mamang Heri yang menyetir, tapi kami sampai di rumah sakit dan Nenek berhasil diselamatkan.
Saat kembali ke rumah, kami duduk di dapur sambil minum kopi.
Duduk di meja makan, Bibi Icha menepuk tangan Mamang Heri.
"Untung kamu tahu cara mengemudi," katanya.
"Untung mobil itu memiliki transmisi otomatis," jawabnya. "Aku tidak akan tahu cara mengemudi mobil dengan tongkat persneling manual."
Bandung, 13 Juli 2021