Dia menutup matanya, dan sebelum jam dinding berdentang tanda tengah malam, dia pergi.
Untuk pertama kalinya, aku ingat suamiku sekarat. Aku sendirian di ranjang kematiannya, saat terakhir kami bersama dan saat pertama kali kami bertemu.
Aku ingat kehidupan kami bersama, perjalanan panjang berulang-ulang di tengah hujan dan panci berisi sup yang tak terhitung jumlahnya.
Akan menjadi masa depan yang indah.
Bandung, 4 Juni 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H