Ya Tuhan! ternyata menjadi hantu Preloved Shop sangat menyenangkan.
Dan kemudian, Paramitha masuk dan menghancurkan segalanya. Bahunya merosot di dalam kemeja kotak-kotak yang longgar. Dia menyandang ransel (meskipun seharusnya dalam Preloves Shop tidak dianjurkan membawa ransel) dengan pin "SELAMATKAN ORANGUTAN" disematkan di tutupnya.
Aku melihat dia dari ujung rambut sampai jempol kaki.
Paramitha benar-benar butuh bantuan Make Up Artist.
Paramitha sedang mengalami hari yang buruk. Paramitha adalah ... Persetan. Tidak. Paramitha saat ini sedang memegang celana jins-ku.
Aku tidak bisa membiarkan ini terjadi.
Dia berjalan terburu-buru ke kamar ganti. Tepat saat dia menurunkan rok korduroinya yang ketinggalan zaman, aku menggeser slot kunci dan pintu terbuka. Seluruh pengunjung Preloved Shop dapat melihatnya dalam celana dalam nenek-nenek hijau daun. Dia tersentak seperti tikus dalam perangkap dan membanting pintu hingga tertutup.
Aku memang keterlaluan. Aku tidak bangga dengan perbuatanku.
Aku mengamuk. Semua lampu di Preloved Shop mulai berkedip sesuai jentik jariku. Aku membuat angin puting beliung yang menerbangkan segalanya. Ban sepeda Schwalbe terlontar menyeberang ruangan. Bola kristal salju pemandangan desa di Swiss menabrak lampu neon. Lego bertema Star Wars berserakan di lantai seperti mimpi buruk Luke Skywalker.
Oh, Paramitha. Sebaiknya kamu percaya bahwa kamu sedang tidak bermimpi.
Paramitha berlindung di balik lukisan abstrak raksasa semangkuk buah-buahan, masih mencengkeram celana jinsku dengan jari-jarinya. Dia adalah Karna bagi Gatotkaca-ku.