Bahkan para profesional tetap menggunakan garis besar untuk melacak linimasa, plot, dan karakter tokoh mereka. J.K. Rowling membagikan secuil catatan tulisan tangan tentang Harry Potter. Praktik seperti itu memastikan tidak ada utas yang hilang, dan menuntun jalanmu jika menemukan jalan buntu.
9. Ciptakan aturan dan pertahankan.
Siapa bilang sihir itu tidak nyata? Siapa bilang makhluk gaib tidak ada? Jika sesuai dengan jaring laba-labamu, gunakanlah. Jika kamu merasa manusia membosankan, ciptakan spesies baru. Jika menurutmu sihir terlalu aneh, buat definisi baru. Aku melakukannya dalam Palasik Milenial.
Yang kamu buat bukan saja sebagai titik tolak di mana kamu mulai menguji imajinasimu, tetapi itu juga awal menjadikan segala sesuatunya hidup. Munculkan sesuatu yang aneh yang tidak akan pernah terjadi di dunia nyata dan kembangkanlah. Jadikan dunia seaneh yang kamu suka. Ingat, ini imajinasimu, hanya kamu yang dapat mengubahnya. Ajaib dan menakjubkan membuat kreasimu istimewa.
Namun, fantasi paling liar pun harus didasarkan pada realitasnya sendiri sehingga terasa dapat dipercaya. Jika ini adalah novel fantasi pertamamu, pertimbangkan untuk meneliti beberapa dasar kemasyarakatan seperti sosial, politik atau ekonomi. Ajukan pertanyaan yang jelas seperti, "Dari mana gunung berasal?" Bahkan sihir pun, dan seharusnya, memiliki alasan yang masuk akal sendiri.
10. Dialog yang hidup.
Gaya bicara tokoh-tokoh dalam novel fantasimu dapat menunjukkan suasana hati dan motivasi serta asal budaya mereka dalam peradaban yang kamu ciptakan. Daripada menulis eksposisi yang dipaksakan ke dalam percakapan, tulis adegan yang memperlakukan dialog sebagai kesempatan untuk menyampaikan pemahaman yang lebih baik tentang tokohmu.
11. Luangkan waktu untuk memperkenalkan tokoh-tokoh secara tahap.
Setelah membangun dunia yang unik dan mengisinya dengan beragam karakter, kamu mungkin tergoda untuk menjelaskan dan memperkenalkan semua orang di beberapa halaman pertama. Namun hal itu akan membuat pembaca kewalahan. Alih-alih, ungkapkan imajinasimu dengan hati-hati, sedikit demi sedikit, menggunakan kelima indra untuk menghidupkan dunia saat narasinya menarik pembaca Anda lebih dalam lagi.
12. Bersenang-senanglah.
Sulit-sulit gampang menjelaskan hal ini. Fiksi fantasi adalah 'pelarian', dan penulis harus bisa masuk ke dalam cerita bersama pembacanya. Dengan begitu, kamu menjadi terikat dengan mereka. Semakin kamu peduli dengan hal-hal yang kamu tulis, maka semakin nyata tokoh ciptaanmu dan semakin kaya duniamu. Jadikan karyamu sebagai penemuan yang paling berharga. Biarkan imajinasimu mengambil alih realitamu.
Bandung, 7 Mei 2021