Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Yang Disengaja Hilang

29 April 2021   13:59 Diperbarui: 29 April 2021   14:14 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Cok, ada lubang!" dia memulai. "Semua yang pernah kita lempar ada di sini. Tengoklah." Kata-katanya penuh dengan kegembiraan.

Aku ragu sejenak, tapi segera bergerak ke arah suaranya yang kini berubah menjadi buni cekikian.

Aku sampai di tempat uang kuyakini sebagai asal datang suaranya, sebuah tempat terbuka. Tidak ada rumput yang tumbuh di situ. Aku mencari-cari karena terdengar inang memanggil kami untuk makan malam.

Aku menyeru nama adikku, dan terdengar jawaban samar yang berasal dari lubang kecil di tanah.

Bandung, 29 April 2021

Sumber ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun