Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Yang (Masih) Tersisa dari Penyuntingan dan Penerbitan Buku 150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi (1)

27 Februari 2021   09:26 Diperbarui: 27 Februari 2021   11:37 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertama-tama, saya mohon maaf kepada Om Tjip yang telah mempercayai saya untuk menyunting dan menerbitkan buku 150 KMTE. Juga kepada mas Ang Tek Khun dan keluarga Almarhum Abdul Azis.

Untuk menebus kesalahan tersebut, kepada keluarga Abdul Azis saya tawarkan untuk menerbitkan buku kumpulan puisi dengan mengikutsertakan tulisan persembahan almarhum untuk Om Tjip dan Tante Lina sebagai Kata Pengantar (dari Penyair). Alhamdulillah, telah disetujui dan akan segera terbit dengan judul Wisanggeni Kridha (ISBN: 978-623-95999-8-0) Tinggal menunggu KDT saja untuk segera naik cetak.

Koleksi Pribadi.
Koleksi Pribadi.
Tawaran yang sama saya berikan kepada mas Ang Tek Khun, yang ditolak dengan halus. Khas Yogya.

Beliau hanya minta dikirim buku 150 KMTE. Sebetulnya sisa buku yang belum dikirim sudah saya paketkan ke Om Tjip. Tapi, Pimedia punya aturan selalu mencetak lebih minimal 5 (lima) buku.

  • 2 (dua) buku untuk deposit Perpusnas. (wajib)
  • 1 (satu) buku untuk sumbangan wajib Puspipda Jabar(karena Pimedia beralamat di Bandung). (wajib)
  • 1 (satu) buku untuk arsip Pimedia.
  • 1 (satu) buku untuk perpustakaan kafe.

Khusus 150 KMTE, dicetak lebih 6 buku karena ada kata pengantar dari saya. 'Jatah' saya ini yang akan saya kirimkan untuk beliau.

***

Untuk para kontributor yang telah saya kirimkan nomor resi pengiriman JNE, mohon melakukan pelacakan mandiri karena saya tidakmenerima komplain jika ternyata buku belum di tangan sementara status paket telah diterima. Berdasarkan pengalaman, lebih gampang melacak paket yang salah kirim jika keluhan dari penerima daripada oleh pengirim.

Bandung, 27 Februari 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun