[2/23, 18:35] Ikhwanul Halim: Kapan meninggalnya?
Karena slow respon langsung saja saya telepon yang diterima oleh sepupu almarhum.
Intinya, saya menyampaikan dukacita yang sedalam-dalamnya, dan karena keteledoran saya, tulisan almarhum terlewat sehingga gagal masuk dalam buku 150 KMTE.
Rasanya ingin mengelak dengan seribu satu alasan. "Tidak ada konfirmasi ulang", "Sudah lebih dari 150 orang", "Jumlah halaman sudah melebihi 'kontrak' antara kami dengan pemberi pekerjaan", dan seterusnya, dan sebagainya.
Namun, alasan sesungguhnya sederhana saja. Saya teledor.
Al-Fatihah untuk almarhum Abdul Azis.
2. Tulisan Ang Tek Khun yang berjudul "Ajak Saya Dong ke Rumah untuk Minum Teh"
Daftar nama kontributor 150 KMTE berikut alamat dan nomor telepon saya data di spreadsheet berdasarkan saat saya menerima naskah/tautan naskah. Saat pengiriman, daftar tersebut saya serahkan kepada bagian ekspedisi dengan urutan berdasarkan kode pos. (Mencari kode pos untuk alamat yang diserahkan ke saya tanpa data tersebut cukup menyita waktu). Baru terakhir untuk mengecek apakah sudah terkirim, saya menyortir data berdasarkan abjad. Dan saat itu saya baru sadar bahwa ada satu nama yang tak muncul.
Padahal saya yang meminta beliau untuk menulis artikel.
Padahal saat itu beliau sedang sibuk dengan eventlain ....
***